MUJA REAL MAN X TKJ A AL AZHAR,, MEeberIKAN SEDIKIT ILMU,, SEMOGA BERMANFAAT....

About Me

Jumat, 17 Februari 2012

DOA-DOA DAN DZIKIR SEHARI-HARI

Doa Pergi Ke Masjid

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَ اجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَ اجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَ اجْعَلْ مِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَ اجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا، اَللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ نُوْرًا
“Ya Allah jadikanlahlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari hadapanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku. Ya Allah, berilah aku cahaya”.
HR. Muslim no.763 (191) Syarah Muslim V/51 dan lafazh hadits menurut riwayatnya, diriwayatkan juga oleh Bukhari/ Fat-hul Baari XI/116, banyak tambahan didalamnya. Untuk mengetahui lebih jelas, lihat dalam kitab tersebut.
Sumber: Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Doa Keluar WC

غُفْرَانَكَ
“Aku memohon ampunan kepada-Mu”.
HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai yang meriwayatkan dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah, lihat Takhrij Zaadul Ma’aad 2/387
Sumber: Hisnul Muslim oleh Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani

Doa Masuk WC

بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”.
HR. Al-Bukhari 1/45 dan Muslim 1/283. Sedang tambahan bismillaah pada permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur. Lihat Fathul Baari 1/244
Sumber: Hisnul Muslim oleh Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani

Doa dan Dzikir Bangun Tidur

اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang telah meng-hidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” [1]
اَلـْحـَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya.” [2]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
“Tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang haq selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Wahai, Tuhanku! Ampunilah dosaku.” [3]
Membaca Ayat 190 dan 200 Surat Ali Imran: Read the rest of this entry

Dzikir Membalikkan Tubuh Saat Tidur Malam

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ
“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Mahaesa, Mahaperkasa, Rabb Yang menguasai langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya, Yang Mahamulia lagi Mahapengampun.” [1]

[1] Beliau صلى الله عليه وسلم membaca dzikir ini ketika membalikkan tubuh dari satu sisi ke sisi lain pada malam hari. HR. Al-Hakim 1/540 hadits shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya dan Ibnu Hibban no. 2358. Lihat Shahiih Mawaaridizh Zham-aan no. 2003, dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2066
Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Doa Menghilangkan Cemas & Takut Ketika Tidur

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan, dan dari kedatangan mereka kepadaku.” [1]
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنْ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak dapat ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari kejahatan apa yang telah Dia ciptakan, Dia tanamkan dan Dia adakan. Serta dari kejahatan yang turun dari langit, dari kejahatan yang naik ke langit, dari kejahatan yang ditanamkan ke bumi, dari kejahatan yang keluar dari bumi, dari ke-jahatan fitnah malam dan siang, dan darikejahatan setiap yang datang kecuali yang datang membawa kebaikan, wahai Yang Mahapemurah.” [2]

[1] HR. Abu Dawud no. 3893, at-Tirmidzi no. 3528 dan lainnya. Lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/171) no. 2793 dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 264
[2]
HR. Ahmad III/419 dan Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 637 dari ‘Abdurrahman bin Khanbasy. Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath no. 5411 dari al-Khalid bin al-Walid. Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2738 dan 2995, sanadnya shahih.
Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dengan judul sub bab: Do’a Menghilangkan Kegelisahan dan Rasa Takut Ketika Tidur Serta Menolak Gangguan Syaitan.

Amalan Bila Bermimpi Buruk

Apabila seseorang bermimpi buruk atau mimpi yang tidak disukai, maka hendaklah ia:
  1. Meludah kecil ke kiri tiga kali. [1]
  2. Meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan syaitan dan kejelekan mimpinya, tiga kali.[2]
  3. Tidak membicarakan mimpinya kepada orang lain. [3]
  4. Membalikkan tubuhnya (mengubah posisi tidur).[4]
  5. Berdiri dan melakukan shalat bila ia mau.[5]

[1] HR. Al-Bukhari no. 5747 dan Muslim no. 2261 (2) dari Abu Qatadah رضي الله عنه.c
[2]
HR. Muslim no. 2261 (4) dari Abu Qatadah رضي الله عنه.c
[3]
HR. Muslim no. 2261 (3 dan 4), dari Abu Qatadah رضي الله عنه dan no. 2263 dari Abu Hurairah رضي الله عنه.c
[4]
HR. Muslim no. 2262
[5]
HR. Muslim no. 2263
Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Dzikir dan Doa Sebelum Tidur

Ini adalah lanjutan Dzikir dan Doa Sebelum Tidur

Dari al-Bara’ bin Azib رضي الله عنه, ia berkata: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda kepadaku: ‘Apabila engkau hendak tidur, berwudhu’lah sebagaimana wudhu’-mu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan, lalu bacalah:
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku ke-pada-Mu. Karena mengharap dan takut kepada-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.’” [1]
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Dengan Nama-Mu (aku tidur), wahai Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau mencabut nyawaku, maka berikanlah rahmat-Mu padanya. Dan apabila Engkau membiarkan hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.[2]
اَللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menciptakan diriku, dan Engkau-lah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke-selamatan kepada-Mu.” [3]
اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
“Ya Allah, lindungilah diriku dari siksaan-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.” [4]
بِاسْـمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.” [5]
سُبْحَانَ اللهِ (٣٣×) الْـحَمْدُ اللهِ (٣٣×) اللهُ اَكْبَرُ (٣٤×)ء
“Mahasuci Allah.” (33x) “Segala puji bagi Allah.” (33x) “Allah Mahabesar.” (34x) [6]

[1] Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati diatas fitrah (Islam). Dan jadikanlah kalimat (dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan.” (HR. Al-Bukhari no. 247, 6311, 6313, 6315 dan 7488, Muslim no. 2710, Abu Dawud no. 5046, at-Tirmidzi no. 3394, dan Ahmad IV/290).
[2]
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x dan menyebut Nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur selelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka hendaklah ia membaca: ‘Bismika Rabbi…’“(A-Hadits). HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714, at-Tirmidzi no. 3401, dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 796.
[3]
HR. Muslim no. 2712 (60), Ahmad II/79, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 721.
[4]
Adalah Rasulullah apabila hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian membaca: “Allaahumma Qinii …” (al-Hadits). HR. Al-Bukhari, Shahih al-Adabil Mufrad no. 921 dari al-Bara’ رضي الله عنه, at-Tirmidzi no. 3398 dari Hudzaifah رضي الله عنه dan Abu Dawud no. 5045 dari Hafshah رضي الله عنها. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2754.
[5]
HR. Al-Bukhari no. 6312 dan 6324 dari Hudzaifah رضي الله عنه, Muslim no. 2711 dari al-Bara’ رضي الله عنه.a
[6]
HR. Al-Bukhari 7/71 dengan Fat-hul Baari dan Muslim 4/2091, Dzikir ini kami kutip dari Hisnul Muslim Karya Syaikh Sa’id bin Ali al-Qahthani. Dzikir ini adalah dzikir yang diajarkan Nabi صلى الله عليه وسلم kepada putrinya Fatimah رضي الله عنها dan Ali رضي الله عنه. ~Ibnu Majjah
Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dengan sedikit perubahan urutan.

Dzikir dan Doa Sebelum Tidur

يَجْمَعُ كَفَّيْهِ ثُمَّ يَنْفُثُ فِيهِمَا فَيَقْرَأُ فِيهِمَا: (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ) ثُمَّ يَـمْسَحُ بِـهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِـهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ (٣×)ء
“Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan: Qul Huwallaahu Ahad (surat al-Ikhlash), Qul A’undzu bi Rabbil Falaq (surat al-Falaq) dan Qul A’uudzu bi Rabbin Naas (surat an-Naas). Kemudian dengan dua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan. (usapan tersebut dilakukan 3x)”‘ [1]
Membaca ayat Kursi.
اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. Al-Baqarah: 255)[2]
Membaca 2 ayat terakhir dari surat al-Baqarah:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa (al-Qur-an) yang diturunkan kepadanya dan Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka berkata): ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari Rasul-Rasul-Nya,’dan mereka berkata: ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdo’a): ‘Ampundah kami ya Rabb kami dan kepada Engkau-lah tempat kami kembali.’Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelian kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkau-lah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah: 285-286)[3]
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ آلـم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ وَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْـمُلْكُ
“Nabi صلى الله عليه وسلم apabila hendak tidur, beliau membaca: Aliflaam miim tanziil as-Sajdah (QS. As-Sajdah: 1-30) dan Tabaarakalladzii biyadihil mulku. (QS. Al-Mulk: 1-30).” [4]
Insya Allah bersambung….

[1] HR. Al-Bukhari no. 5017 dan Muslim no. 2192, Malik dalam al-Muwaththa’, Abu Dawud no. 3902, at-Tirmidzi no. 3402, Ibnu Majah no. 3529, dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 793.
[2]
“Barang siapa membaca-nya ketika akan tidur, maka ia senantiasa dijaga (dilindungi) oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syaitan sampai Subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 2311/ Fat-hul Baari V/487)
[3]
“Barang siapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5051/Fat-hul Baari IX/94 dan Muslim no. 807, 808)
[4]
HR. Al-Bukhari/Shahiih al-Adabil Mufrad no. 1207 dan 1209, Ahmad III/340, ad-Darimi 11/455 dan lainnya, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 585.
Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dengan sedikit perubahan urutan.

Dzikir Pagi dan Petang

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً
‘Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.’” (HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no. 3114 – Misykaatul Mashaabiih no. 970, hasan).
Imam Ibnu Qayyim رحمه الله berkata: “Waktunya antara Shubuh hingga terbit matahari, dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari.”
Demikianlah keutamaan dan waktu dzikir Pagi dan Petang, sebagai seorang muslim hendaknya tidak melupakan dzikir ini dalam setiap harinya di hari-hari yang pendek (dunia) untuk bekal pada hari-hari yang panjang tak berujung (akhirat).

Akhirnya kami berharap agar kita dapat mengamalkan kandungan isi eBook tersebut dan kita berdoa kepada Allah yang Mahapengasih agar menjadikan kita tetap Istiqomah dalam dien ini, amiin…

0 komentar:

Postingan Populer

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Postingan Populer

New Story of My Life

Follow Us With Facebook

Copyright© 2011 Manusia Sejati | Template Blogger Designer by : Utta' |
Template Name | Uniqx Transparent : Version 1.0 | Zero-Nine.Net