makna asli “pacaran” adalah “persiapan nikah”
Dengan definisi tersebut,
di bawah ini hendak aku paparkan pengamatanku mengenai bagaimana
berlangsungnya proses yang menjadikan Khadijah-Muhammad siap menikah:
1. TA’ARUF PASIF: Khadijah mulai “naksir” Muhammad lantaran mendengar kabar mengenai kemuliaan akhlak beliau.
Saat itu, masyarakat Makkah sedang ramai membicarakan Muhammad bin
Abdullah, seorang pemuda yang bisa menjaga kejujuran dan keluhuran hati,
sementara para pemuda pada umumnya suka berfoya-foya. Khadijah naksir
itu bukan lantaran ketampanan atau pun kekayaannya. Malah, saat itu
Muhammad saw. merupakan pemuda yang miskin.
2. TA’ARUF AKTIF: Khadijah menyaksikan sendiri kemuliaan akhlak Muhammad melalui perbincangan dalam tatap muka langsung.
Pada mulanya, ketertarikan Khadijah kepada Muhammad bukanlah dalam
rangka kepentingan asmara, melainkan bisnis. Kita tahu, Khadijah ialah
seorang pengusaha kaya. Lantas, Khadijah pun memanggil Muhammad dan
mengajaknya berbincang-bincang mengenai perdagangan. Dengan perbincangan
seperti ini, Khadijah bisa mulai mengecek apakah benar bahwa Muhammad
berakhlak mulia.
3. TANAZHUR (TA’ARUF INTERAKTIF): Khadijah dan Muhammad menjalin kerja sama pengembangan karir.
Melalui perbincangan tersebut tadi, Khadijah menganggap bahwa
Muhammad adalah sosok yang ia butuhkan untuk berdagang ke negeri Syam.
Muhammad pun menerima tugas itu dengan senang hati. Dengan interaksi
seperti ini, Khadijah dapat me-recheck atau melakukan pengujian terhadap Muhammad sebelum benar-benar yakin bahwa Muhammad memang berakhlak mulia.
4. TANAZHUR LANGSUNG: Khadijah mengalami sendiri indahnya menjalin kebersamaan dengan Muhammad yang berakhlak mulia.
Sepulangnya Muhammad saw. dari negeri Syam, Khadijah menerima laporan
langsung dari beliau mengenai penunaian tugas berdagang tersebut tadi.
Khadijah sangat gembira dan terlihat antusias sekali menyimak laporan
tersebut. Secara demikian, tumbuhlah rasa cintanya kepada beliau. Dari
hari ke hari, cintanya semakin mendalam.
5. TANAZHUR BERJARING: Khadijah memanfaatkan jaringan (network)-nya untuk memperlancar interaksinya dengan Muhammad.
Maisarah ialah orang kepercayaan Khadijah yang menyertai Muhammad
berdagang ke Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-pengalaman yang
ditemuinya selama perjalanan. Laporan-laporannya mengenai kemuliaan
Muhammad menjadikan Khadijah semakin berhasrat untuk menjadi istri
beliau.
6. TANAZHUR BERMEDIA: Khadijah mengerahkan “agen cinta” untuk memperlancar hubungannya dengan Muhammad.
Dalam tradisi Arab ketika itu, bila seorang perempuan kaya mendatangi
seorang pemuda untuk meminta menikahinya, maka itu dipandang memalukan.
Untuk menyiasatinya, Khadijah pun mengutus Nafisah, seorang
kepercayaannya lainnya, untuk membujuk Muhammad supaya mau melamar
dirinya.
7. KHITBAH: Muhammad melamar Khadijah untuk menjadi istri beliau.
Di depan keluarga Khadijah, Muhammad saw. melamarnya. Maharnya 20
ekor unta. Lamaran pun diterima. Pernikahan itu sendiri dilaksanakan
pada waktu 2 bulan 15 hari setelah Muhammad datang dari Syam. Usia
Muhammad saat itu 25 tahun, sedangkan Khadijah 40 tahun.
Sabtu, 21 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)